
Ketua DPC Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan (Pematank) Tulangbawang, Junaidi Romli/Istimewa
Suluh.co – Tudingan intimidasi oknum LSM dan wartawan yang menjadi pemicu mundurnya sejumlah kepala sekolah (kepsek) di Kabupaten Tulangbawang, berbuntut panjang.
Sejumlah LSM memprotes keras pernyataan para kepsek dan meminta agar para pembuat pernyataan, yakni 12 kepsek segera mengungkap nama dan lembaga oknum LSM tertuduh.
Ketua DPC Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan (Pematank) Tulangbawang, Junaidi Romli, mengatakan, statemen tertulis kepsek yang menyebut oknum LSM dan wartawan telah melakukan intimidasi, secara tidak langsung sama dengan menuduh.
“Benar dalam peryataan mereka menyebut oknum LSM dan wartawan, tetapi tidak menyebut siapa orangnya. Sehingga semua rekan-rekan merasa tertuduh,” kata Junaidi, Kamis (11/2).
“Jika benar ada yang mengintimidasi, kenapa tidak lapor ke pihak berwajib. Kenapa harus buru-buru mundur, ada apa ini,” timpalnya.
Menurut Junaidi, pengakuan kepsek yang tertuang dalam pernyataan tersebut, terkesan menutup-nutupi sesuatu persoalan. Sehingga oknum LSM dan wartawan dijadikan kambing hitam.
“Aneh, masa ia hanya gara-gara didatanggi oknum LSM, kepsek mundur dari jabatan. Jangan-jangan bukan karena didatanggi LSM, tapi tidak kuat karena adanya persoalan DAK 2019, yang menyeret kadisdik sebagai tersangka. Sehingga mereka ketakutan,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Fortuba Tulangbawang, Andika, mengancam akan melakukan demo besar-besaran dengan lembaga LSM lainnya untuk menuntut pertanggung jawaban perlakuan 12 kepsek.
Menurut Andika, tudingan tersebut telah mencederai citra seluruh LSM maupun wartawan khususnya di Kabupaten Tulangbawang.
“Mereka menyebut oknum, namun tidak sebutkan nama. Sekarang semua merasa tertuduh, ini yang saya protes jika benar kenapa tidak disebut inisial saja atau bawa keranah hukum, tidak perlu takut semua dilindungi hukum,” kecamnya.
Sebelumnya, sedikitnya ada 12 kepsek yang rata-rata mengajar pada Sekolah Dasar (SD) mengundurkan diri dari jabatanya.
Mereka mengundurkan diri lantaran merasa terintimidasi oleh oknum yang mengatasnakan LSM dan wartawan.
Kebenaran Informasi diperkuat setelah redaksi mendapatkan bukti foto pernyataan salah satu kepsek yang mengajar di SDN Kecamatan Gedung Aji.
Baca disini : http://suluh.co/gegara-oknum-pers-dan-lsm-12-kepsek-di-tulangbawang-mundur/
Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Tulangbawang, Achmad Suharyo, mengatakan, mundurnya 12 kepsek bukan ketidakmampuan mereka menjalankan tugas sebagai kepala sekolah.
Melainkan hanya luapan kekecewaan mereka akibat adanya berbagai intimidasi dari oknum LSM maupun wartawan.
“Benar ada 12 orang yang sudah membuat pernyataan mundur. Semua beralasan sudah tidak nyaman karena setiap hari didatanggi oleh oknum yang mengatas namakan LSM dan wartawan,” kata Achmad.
Menurut Suharyo, permintaan mundur ke-12 kepsek telah dibicarakan pada tingkat internal disdik, dan didapat kesimpulan semua pernyataan tersebut dikembalikan kepada masing-masing kepsek.
Reporter : Murni
Berita Terkait
